Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt. Orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengankesuksesan. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. Berfoya-foya dan menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. A. Membaca Ayat al-Qur’ān tentang Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia terkait dengan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana. 1. al-Furqān/25 63 وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا LafalArtiLafalArti وَdan هَوْنًاdengan rendah hati عِبَادُhamba-hamba وَdan الرَّحْمَٰنِTuhan Yang Maha Pengasih إِذَapabila الَّذِينَitu adalah خَاطَبَهُمُmenyapa mereka يَمْشُونَorang-orang yang berjalan الْجَاهِلُونَorang-orang bodoh عَلَىdi atas قَالُوmereka mengucapkan الْأَرْضِbumi سَلَامًاsalam Terjemah “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam”. Memahami Pesan-pesan Mulia dalam al-Furqān/25 63 Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’ yaitu sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt. Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia, dan selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt. Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Allah juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah dalam al-Isrā’/17 ayat 37 ............وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا Artinya “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong...”. al-Isrā’/17 37 Nabi Muhammad saw. berpesan agar kita senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat tawadu’ rendah hati dan menjauhkan dari sifat sombong. Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan diturunkan oleh Allah Swt. 2. al-Isrā’/17 27 إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا LafalArtiLafalArti إِنَّsesungguhnya وَdan الْمُبَذِّرِينَorang-orang yang pemboros كَانَadalah كَانُواmereka adalah الشَّيْطَانُsetan إِخْوَانَsaudara لِرَبِّهِkepada tuhannya الشَّيَاطِينِsetan كَفُورًاsangat ingkar Terjemah “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” Memahami Pesan-pesan Mulia al-Isrā’/17 27Ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan gaya hidup kaum Jahiliyyah yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah adalah bangsa Arab sebelum mendapatkan pencerahan cahaya Islam. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Rasulullah juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Pernyataan ini sesuai dengan Hadis yang artinya sebagai berikut “Dari Abu Umamah ia berkata, “Pada suatu hari di sisinya, sahabat Rasulullah saw. memperbincangkan tentang dunia, maka Rasulullah bersabda “Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.” Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.” Abu DawudINFOGRAFIS Jika sudah selesai mempelajari materi ini, Silakan mengisi latihan soal berikut. Link ini hanya bisa dikerjakan satu kali yaaa,,,,,LATIHAN SOAL
Menampilkancontoh perilaku rendah hati, hemat dan hidup sederhana sebagai implementasi QS Al-Furqan /25:63 dan QS Al-Isra'/17: 27 serta hadis terkait dengan benar. Persiapan Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca, atau dapat jugaNama Kelas VIII Delapan Semester Ganjil Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu Menyebutkan arti QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan makna isi kandungan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah dalam QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan bacaan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan bacaan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan dengan contoh perilaku rendah hati, hemat dan hidup sederhana sebagai implementasi QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis terkait dengan benar. Persiapan Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca, atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama, dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan disesuaikan dengan metode yang akan mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sesuai dengan pokok tujuan pembelajaran. Pelaksanaan Setelah membaca dan menelaah materi pembelajaran “Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia,” jawablah pertanyaan berikut Tulislah QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 beserta terjemahnya!Tuliskan hadis beserta terjemahnya tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan benar!Jelaskan isi kandungan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan benar!Tentukan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah dalam QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan benar!Buatlah contoh perilaku rendah hati, hemat dan hidup sederhana yang biasa kamu lakukan sehari-hari sebagai implementasi QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis terkait dengan benar! Penutup Setelah membaca, menelaah dan mereflesikan materi pembelajaran tentang “Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia,” guru dengan melibatkan siswa mengambil kesimpulan dan siswa mencatat kesimpulan tersebut. Guru selanjutnya menutup pembelajaran dan berdoa sejenak. Post navigation
Tulislaharti Q.S. al- Furqan /25:63 dan Q.S. al-Isra'/17: 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan benar. 3. Jelaskan makna isi kandungan Q.S. al-Furqan/25:63 dan Q.S. al-Isra'/17:27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kalian pernah bertemu dengan orang yang rendah hati. Entah di lingkungan tempat tinggal, di sekolah, maupun di tempat lain. Orang yang rendah hati bisa dirasakan dari cara dia berbicara, bersikap, dan berpendirian. Bagaimana perasaanmu ketika bertemu dengan orang yang demikian? Tentu kita merasa nyaman dan senang. Demikian juga ketika kita bisa menghiasi diri dengan perilaku mulia ini, tentu orang-orang di sekeliling kita akan merasa nyaman berada dan bertemu dengan kita. Tidaklah mengherankan bila orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. Semoga kalian juga menjadi bagian dari orang yang rendah hati ini. Orang ini tidak hanya disukai oleh manusia, tetapi juga sungguh sangat dicintai oleh Allah Swt. Betapa bahagianya hidup ini ketika kita dicintai oleh Allah dan disenangi oleh orang-orang di sekeliling kita. Seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw., beliau merupakan manusia yang memiliki segala kelebihan. Meskipun demikian, beliau senantiasa rendah hati, baik terhadap keluarga, para sahabat, bahkan kepada orang yang memusuhinya. Beliau dikenal sebagai orang yang rendah hati dengan siapa saja. Setali tiga uang dengan rendah hati, hemat dan sederhana merupakan akhlak mulia yang juga diajarkan oleh Rasulullah saw. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. Jika kita mau berhemat dan hidup sederhana, perasaan kita tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal serta keinginan-keinginan yang tidak penting. Itulah sebabnya mengapa Rasullullah saw. sangat mementingkan kedua sikap ini dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan dua ayat berikut وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. QS Al Furqan/2563 إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.QS Al Isra/1727 a. al-Furqān /25 63 Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridaan Allah baik di dunia maupun di akhirat. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya sematamata merupakan karunia dari Allah Swt. Dengan keyakinan yang demikian dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau kelebihan yang dimiliki itu dibangga-banggakan. Sebaliknya segala kelebihan yang dimiliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri. Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Dari sini akan terlihat sifat dan sikap kesederhanaan, jauh dari keangkuhan, langkahnya mantap, dan tampil dengan jati diri yang dimilikinya. Orang yang rendah hati tidak suka meniru-niru gaya orang lain. Apalagi gaya orang itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia. Orang yang rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt. Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Pernahkah kamu melihat orang yang berjalan dengan dengan penuh kesombongan dan besar kepala? Sungguh orang semacam itu tidak sedap dipandang mata. Jika kita melakukan hal itu, orang lain juga tidak senang dengan penampilan kita itu. Allah juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah dalam al-Isrā’/17 ayat 37 وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولً Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Allah melarang keras manusia memiliki sifat sombong. Hanya Allah sajalah yang berhak untuk sombong. Semua makhluk temasuk manusia tidak boleh sombong atau angkuh. Tahukah kalian bahwa Allah sangat murka kepada setan karena keangkuhannya? Waktu itu Allah perintahkan setan untuk menghormati dan menghargai Adam Namun, mereka dengan sombongnya menolak dan menyatakan bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia derajatnya dibanding Adam as. Setan merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api itu jauh lebih mulia, sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah. Nabi Muhammad saw. berpesan agar kita senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat tawadu’ rendah hati dan menjauhkan dari sifat sombong. Sebagai pelajar, pesan Nabi Muhammad saw. saw. ini dapat kalian terapkan mulai dari hal yang sederhana. Misalnya, ketika sedang mendapatkan pelajaran di kelas Demikian pula kepada kedua orang tua, seorang anak harus bersikap tawadu’ kepada mereka. Dengarkanlah nasihat nasihatnya. Kalian tidak boleh bersikap sombong sedikit pun kepada mereka, misalnya merasa lebih pandai dari orang tua atau menganggap mereka ketinggalan zaman. Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan diturunkan oleh Allah Swt. b. al-Isrā’/17 27 Ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan gaya hidup kaum Jahiliyyah yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah adalah bangsa Arab sebelum mendapatkan pencerahan cahaya Islam. Mereka suka sekali berfoya-foya. Mereka beranggapan bahwa derajat, kemasyhuran, dan kehormatan dapat dilihat dari kemampuannya dalam berfoya-foya dan menghambur-hamburkan hartanya untuk berpesta pora. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa tindakan semacam ini sangat dilarang oleh Allah Swt. Sebaliknya, Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Dengan tindakan mulia seperti ini, harta yang kita miliki akan menjadi lebih bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sungguh indah ajaran Islam. Oleh karena itu, mari kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menerapkan pola hidup hemat mulai dari hal-hal yang sederhana dan mudah, seperti hemat dalam menggunakan air dan listrik. Tampaknya kedua hal ini sangat sepele, tetapi dampaknya sangat luar biasa. Boros listrik dapat mengakibatkan krisis energi, sedangkan boros air dapat mengakibatkan krisis air. Sungguh kehidupan kita menjadi sangat terganggu jika di negeri kita ini mengalami krisis energi dan air. Kita dapat menghemat penggunaan listrik dengan cara menggunakan seperlunya, dan mematikannya pada saat tidak diperlukan. Kita dapat melakukan penghematan air dengan cara menggunakan air secukupnya dan hemat pada saat kita sedang wuu, mandi, cuci tangan, mencuci pakaian, dan sebagainya. Bukankah wuu itu merupakan ibadah? Mengapa harus berhemat air? Ternyata pelajaran menghemat air ini sudah diajarkan oleh Rasulullah saw. Perhatikan kisah berikut ini Waktu itu ada seorang sahabat yang bernama Sa’d sedang berwuu. Wudunya lama dan menghabiskan banyak air. Rasulullah melihat hal ini, lalu beliau bertanya, “Mengapa kamu berlebih-lebihan, Sa’d?” Sa’d menjawab, “Maaf ya Rasul, apakah kalau wuu juga dilarang berlebih-lebihan?” Rasul menjelaskan, “Ya, tidak boleh berlebih-lebihan, meskipun engkau berwuu di sungai yang mengalir sekalipun.” Sumber Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Teladan Rasulullah dalam berhemat dan mencintai lingkungan ini sungguh luar biasa. Bila kita dapat meneladaninya, insya Allah lingkungan ini akan menjadi lestari dan terjaga. Dengan demikian manusia yang menghuni bumi ini juga akan merasa lebih nyaman karena sikapnya yang ramah terhadap lingkungan. Contoh lain untuk melatih hidup hemat adalah dengan rajin menabung mulai sekarang. Dengan menabung kita akan mempunyai tata kelola yang baik dalam mengatur kondisi keuangan. Di samping itu, menabung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang. Dampak positif lainnya adalah berhematsebagai antisipasi ketika kita membutuhkan biaya yang mendadak atau lumayan besar. Jika terjadi hal yang demikian, kita tidak perlu berhutang dan tidak dilanda rasa gelisah. Bukankah perilaku hemat dan hidup sederhana akan membantu dan meringankan kita di masa depan? Nah, jika sudah tahu akan pentingnya hidup hemat dan sederhana, langkah terbaik kita adalah segera menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Di samping memberi contoh sifat hemat, Rasulullah juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Pernyataan ini sesuai dengan Hadis berikut Artinya “Dari Abu Umamah ia berkata, “Pada suatu hari di sisinya, sahabat Rasulullah saw. memperbincangkan tentang dunia, maka Rasulullah bersabda “Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.” Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.” Abu Dawud.Tipsbisa diaplikasikan di Kabupaten Kota, Kecamatan, Kelurahan, dan Desa di Seluruh Indonesia Demikianlah berita MERAIH KESUKSESAN DENGAN RENDAH HATI, HEMAT DAN HIDUP SEDERHANA tentang meraih kesuksesan dengan rendah hati hemat dan hidup sederhana materi Pai SMP kelas VII kurikulum 2013., wasssalam.Kumpulan Hadist-Hadist ini dapat dijadikan sebagai bahan makalah untuk pelajaran Agama bagui siswa-siswi SMP. Hadist-hadist Tentang Rendah Diri, Hemat, Dan Hidup Sederhana 1. Hadits tentang Rendah Hati Tawadhu عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ قَالَ قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain. HR. Muslim مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ. وَمَا زَادَ اللّهُ عَبْداً بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا. وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللّهُ Harta tidak akan berkurang karena sedekah, dan Allah tidak akan menambahkan kepada hamba-Nya yang pemaaf kecuali kemuliaan. Dan tidak seorang pun yang merendahkan dirinya untuk Allah kecuali Allah akan memuliakannya. HR. Muslim عَنْ عِيَاضِ بِنْ حِمَارِقَالَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمُ اِنَّ اللهَ تَعَالَى اَوْحَى اِلَّيَاَنْ تَوَاضَعُوْا،حَتَّى لَاَيَبْغِيَ اَحَدٌعَلَى اَحَدٍ،وَلاَيَفْخَرَاَحَدٌعَلَى اَحَدٍاَخْرَ جَهُ مُسْلِمٌ Artinya “Dari I-yadi bin Himar. Ia berkata Telah bersabda Rasulullah SAW Sesungguhnya Allah telah wajibkan kepadaku. Hendaklah kamu merendahkan diri supaya orang tidak melewati batas terhadap seorang dan tidak seorang bersombong terhadap seorang.” أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَد Artinya “Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zhalim pada yang lain.” اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ “Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zhalim pada yang lain.” HR. Muslimمَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” HR. Muslimمَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ “Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ rendah hati karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” HR. Muslim وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ “Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri berbangga diri dan melampaui batas pada yang lain.” HR. Muslim عَنْ عُرْوَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ؟ قَالَتْ “مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ” Urwah bertanya kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tatkala bersamamu di rumahmu?” Aisyah menjawab, “Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya. Beliau mengesol sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember.” HR. Ahmad كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ “Beliau selalu membantu pekerjaan keluarganya, dan jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakan shalat.” HR. Bukhar 2. Hadits tentang Hemat كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ، وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ “Nabi shallallahu alaihi wa sallam berwudhu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha’ sampai lima mud air” HR. Bukhari عن أبي كريمة المقدار بن معديكرب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول ما ملا ادمي وعاء شرا من بطنه بحسب ابن ادم لقيمات يقمن صلبه, فإن كان لا محالة, فثلث لطعامه, و ثلث لشرابه وثلث لنفسه. رواه الترمذي وابن مجة وابن حبان. “ tidaklah seorang anak Adam dapat memenuhi suatu wadah dengan kejelekan kecuali perutnya. Cukuplah bagi anak Adam suapan makanan yang memuat tulang punggungnya tegak. Jika tidak dapat mengalahkan nafsunya maka sebaiknya dia mengisi sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya”.HSR Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah وعن النبي عليه الصلاة والسلام-أنه قال “ثلاثة يبغضهم الله تعال من غير جرم الاكول والبخيل والمتكبر. “ tiga golongan manusia yang sangat dibenci Allah Ta’ala tanpa berbuat dosa, yaitu orang yang banyak makan, orang bakhil kikir, dan orang sombong”. Adapun cara mengurangi makan adalah dengan merenungkan manfaat dan pentingnya makan sedikit yaitu menjaga kesehatan tubuh, dapat memelihara diri menghindari barang yang haram dan sifat tamak. أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ. فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ. وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ Artinya Tahukah kamu orang yang mendustakan agama. Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin 3. Hadits tentang Hidup sederhana Zuhud عَنْ عَمْرِوبْنِ شَعْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلْ وَاشْرَبْ وَالْبَسْ وَتَصَدَّقْ فِى غَيْرِ سَرَفٍ وَلاَ مَخِيْلَةٍ أخرجه أبوداود وأحمد ArtinyaDari Amr bin Sya’ab dari bapaknya dari kakeknya ia berkata Rasulullah SAW bersabda “ makanlah, minumlah, berpakaianlah dan bershadaqahlah dengan tidak berlebih-lebihan dan menyombongkan diri” HR. Abu Daud dan Ahmad قَالَ رَسُولُ للَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ أَلْبَسَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ» … Rasulullah bersabda “Barangsiapa memakai pakaian mewah, Allah akan memakaikan padanya pakaian hina pada hari kiamat”. حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمْ خَادِمُهُ بِطَعَامِهِ، فَلْيُجْلِسْهُ، فَلْيَأْكُلْ مَعَهُ، فَإِنْ أَبِي، فَلْيُنَاوِلْهُ مِنْهُ» … Rasulullah bersabda “Ketika pembantu kalian datang menghidangkan maka mintalah ia duduk, maka makanlah bersama dengannya namun apabila ia menolak, ambilkanlah ia makanan itu”. demikian kiranya beberapa hadist Tentang Rendah Diri, Hemat, Dan Hidup Sederhana. Semoga bermanfaat, terima kasih 04e10z7.