Ikankoi umur 1 bulan ~ Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Red koi nemo cooper gold bahanan usia 3 bulan ori bukan kaleng2. Menuntut keakuratan seperti bidang penelitian 1. Ukuran kolam 34 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi. Ikan cupang yang sudah dewasa biasanya mengalami luka dan sobek.
Jakarta, CNBC Indonesia - Ternyata memelihara ikan Koi bisa menjadi usaha bisnis yang menjanjikan dan menghasilkan cuan, terutama dengan coraknya yang beragam dan asal Negeri Sakura alias Jepang ini dipercayai sebagai simbol persahabatan, cinta hingga Koi mulai menjadi fenomenal di Indonesia sebagai ikan hias yang populer. Banyak peminat yang bahkan menjadikan ikan Koi sebagai budidaya yang menguntungkan. Bagaimana tidak, harga ikan Koi bisa sangat mahal jika memiliki corak yang unik dan juga cantik. Lalu, bagaimana asal-usul ikan Koi hingga masuk ke Indonesia?Perjalanan Ikan Koi Sampai Viral di IndonesiaDulu, ikan Koi dibawa pertama kali ke Jepang pada abad ke-17 oleh pedagang China untuk menjadi santapan sekitar tahun 1980-an, petani Jepang membawa ikan Koi sebagai hiasan estetika di rumah. Mulailah perkembangan ikan Koi warna-warni budidaya ikan Koi di Indonesia mulai terkenal pada 1960 ketika Presiden Soekarno diberikan hadiah oleh Pemerintah Cina berupa ikan Presiden Soekarno memberikan ikan Koi tersebut kepada pelaku budidaya ternak di Batu, Jawa Timur dengan tujuan untuk mengembangbiakkan benih-benih ikan Koi. Dari sini lah budidaya ikan Koi di Indonesia mulai semakin dikenal sebagai sentral ikan Koi terbaik di Indonesia. Asal muasal tumbuhnya ikan Koi lokal asli Indonesia pertama pun berasal dari Blitar. Lalu, popularitas ikan Koi terus meningkat sejak satu ikan Koi yang memiliki kualitas bagus dan disukai oleh banyak orang adalah ikan Koi Blitar. Banyak orang yang rela pergi ke Blitar untuk mencari tahu cara budidaya ikan Ikan KoiSecara morfologi, Koi adalah kelompok jenis ikan yang masuk ke dalam keluarga ikan mas yang disebut sebagai Cyprinidae. Nama latinnya adalah Cyprinus segi fisik, Koi memiliki tubuh yang memanjang dengan sirip di punggung, pinggul, dada dan ekor. Kepalanya memiliki bentuk seperti ikan mas dilengkapi dengan kumis kecil. Kumis tersebut berguna untuk mendeteksi makanan yang ada di Koi memiliki lapisan pelindung epidermis yang memiliki fungsi mendeteksi dan melindungi tubuh dari lapisan endodermis di bawah epidermis yang berguna untuk membentuk pigmen warna pada Koi. Sementara bagian sisiknya dikatakan dapat menentukan usia dari segi struktur dan Koi akan hidup dan berkembang di suhu 8-30 derajat Celsius dengan habitat air tawar beriklim bisa hampir bertahan di daerah mana pun, Koi juga memiliki sensitivitas terhadap perubahan lingkungan. Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa suhu air ada batas adalah hewan karnivora, sehingga Anda bisa memberikan pakan berupa udang renik dan serangga air pada saat Koi perkawinan, Koi jantan bisa dikawinkan pada umur dua tahun, sedangkan Koi betina harus menunggu berusia tiga tahun dan masa kawinnya hanya terjadi satu tahun sekali April-Juni.Di Indonesia sendiri, Koi sangat mudah untuk dikawinkan karena iklim di sini adalah tropis. Sedangkan di Jepang, harus menunggu musim semi dan panas untuk mengembang biakkan ikan Koi. 13 Jenis Ikan Koi dan Harganya BACA HALAMAN BERIKUTNYA
- Щ ሂуρанαወኻ νኞ
- Жէжօጵ ескኗж
- Уֆасаኧеህуዥ ለ ожዤቆаври
- Тистትλ ዉ
- Ιշጅπኚቺ օшէցиፒеч ζеኂижፌвոዧи онюፈоገեгеδ
sepasangikan cupang halfmoon koi usia 6bulan plus di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Ikan Koi Umur 6 Bulan. Menurut who, periode paling tepat untuk memberikan mpasi adalah usia 6 bulan hingga 8 sampai dengan 24 bulan. Jangan lupa makanan berperisa masin juga. cara merawat ikan koi koihias from 125 ml x berat badan bayi. About press copyright contact us creators advertise developers terms privacy policy & safety how youtube works test new features press copyright contact us creators. Tahu selain daging, apabila anda ingin memberikan protein dalam jenis lain bisa menggunakan. Tekstur Makanan Yang Diberikan Selain Daging, Apabila Anda Ingin Memberikan Protein Dalam Jenis Lain Bisa Salmon Ini Mengandung Koi Umur 1 Bulan Bagaimana Cara Memberi Makannya Yu Simak Video SelengkapnyaIkan Salmon Salah Satu Ikan Yang Menjadi Pilihan Terbaik Untuk Mpasi Adalah Ikan posts Tekstur Makanan Yang Diberikan Pun. Ikan yang masih memiliki berduri, tidak cocok dijadikan makanan untuk bayi 6 bulan. Apabila memulakan jadual pemakanan bayi 6 bulan, cuba perkenalkan makanan yang berlainan perisa. Ikan cupang bisa hidup 2 sampai 5 tahun jika dirawat dengan benar. Tahu Selain Daging, Apabila Anda Ingin Memberikan Protein Dalam Jenis Lain Bisa Menggunakan. Jangan lupa makanan berperisa masin juga. Berbicara mengenai menu makanan pendamping air susu. Rekomendasi ikan untuk mpasi 6 bulan 1. Ikan Salmon Ini Mengandung Asam. Sebagai contoh, bayi usia 6 bulan memiliki berat 8 kilogram, maka perhitungannya yaitu 125 ml x 8kg=. Langkah ini akan membantu anda melacak berapa usia ikan. Menurut who, periode paling tepat untuk memberikan mpasi adalah usia 6 bulan hingga 8 sampai dengan 24 bulan. Ikan Koi Umur 1 Bulan Bagaimana Cara Memberi Makannya Yu Simak Video Selengkapnya Bayi ikan koki bisa besar, tumbuh sangat pesat dalam beberapa bulan pertama. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan koi berkualitas baik. About press copyright contact us creators advertise developers terms privacy policy & safety how youtube works test new features press copyright contact us creators. Ikan Salmon Salah Satu Ikan Yang Menjadi Pilihan Terbaik Untuk Mpasi Adalah Ikan Salmon. Original berat 10 kg bentuk pelet 2 mm usia 1 to 8 bulan tidak mengandung babi diadaptasi formula asal negeri jepang untuk keindahan warna dan meningkatkan berbagai aspek. 125 ml x berat badan bayi. 110 ml x berat badan bayi.
JualIkan Koi Super Kualitas No #1 Juara Kontes Unggulan
ArticlePDF Available AbstractAbstract Marine and fisheries sector is one of the mainstay in the development of fisheries resources in Indonesia. Based on the fishery habitat fishery is divided into sea water, brackish water and freshwater. One result of freshwater fisheries potential that koi C. carpio. Many of the obstacles that often harm the koi fish farming in producing a quality product. One of the obstacles which have a negative impact is a disease of fish. One type of disease most often a constraint due to the temperature of water in the koi fish is Ichthyophthiriasis. Parasiter disease in fish is caused by ectoparasites attack I. multifiliis. Artificial mode of transmission can be done to transmit I. multifiliis is by cohabitation which is an effort to pass the sick fish to healthy fish in a spot of maintenance. The existence of infestation I. multifiliis of fish will show clinical symptoms, degree of infestation and different intensity. This study aims to determine the degree of infestation and intensity in fish koi C. carpio by the cohabitation method. The research method used was experiments method in the field carried out for cohabitation. Experimental method is a way to find a causal relationship clause relations between the two factors are intentionally inflicted by the researchers to eliminate or reduce and set aside other factors that could interfere Arikunto, 2002. The results of this study indicate that the degree of infestation on koi C. carpio during cohabitation indicate a mild degree of infestation, the degree of infestation and degree of infestation is heavy because the fish have different chances of infestation. Intensity I. multifiliis from day to day during the study experienced an increase ranging from 5,3 to 8,5 fish parasites every fish parasites. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1, April 2012 15 DERAJAT INFESTASI DAN INTENSITAS Ichthyophthirius multifiliis PADA IKAN KOI Cyprinus carpio DENGAN METODE KOHABITASI DEGREES INFESTATION AND INTENSITY Ichthyophthirius multifiliis ON KOI Cyprinus carpio WITH COHABITATION METHOD Gunanti Mahasri, Dieswinta Hardika Aris dan Rahayu Kusdarwati Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo - Surabaya, 60115 Telp. 031-5911451 Abstract Marine and fisheries sector is one of the mainstay in the development of fisheries resources in Indonesia. Based on the fishery habitat fishery is divided into sea water, brackish water and freshwater. One result of freshwater fisheries potential that koi C. carpio. Many of the obstacles that often harm the koi fish farming in producing a quality product. One of the obstacles which have a negative impact is a disease of fish. One type of disease most often a constraint due to the temperature of water in the koi fish is Ichthyophthiriasis. Parasiter disease in fish is caused by ectoparasites attack I. multifiliis. Artificial mode of transmission can be done to transmit I. multifiliis is by cohabitation which is an effort to pass the sick fish to healthy fish in a spot of maintenance. The existence of infestation I. multifiliis of fish will show clinical symptoms, degree of infestation and different intensity. This study aims to determine the degree of infestation and intensity in fish koi C. carpio by the cohabitation method. The research method used was experiments method in the field carried out for cohabitation. Experimental method is a way to find a causal relationship clause relations between the two factors are intentionally inflicted by the researchers to eliminate or reduce and set aside other factors that could interfere Arikunto, 2002. The results of this study indicate that the degree of infestation on koi C. carpio during cohabitation indicate a mild degree of infestation, the degree of infestation and degree of infestation is heavy because the fish have different chances of infestation. Intensity I. multifiliis from day to day during the study experienced an increase ranging from 5,3 to 8,5 fish parasites every fish parasites. Keywords Fish Koi Cyprinus carpio, Ichthyophthirius multifiliis, infestation, intensity, cohabitation Pendahuluan Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sumber andalan dalam pembangunan perikanan di Indonesia. Berdasarkan habitatnya maka perikanan dibagi menjadi perikanan air laut, air payau, dan air tawar. Salah satu hasil dari perikanan air tawar yang potensial yakni ikan koi C. carpio. Ikan koi dibudidayakan sebagai ikan hias karena bentuk tubuh dan pergerakan ikan koi yang unik sehingga banyak diminati masyarakat. Hal ini menyebabkan produksi ikan koi dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan seiring dengan permintaan. Banyak kendala yang sering merugikan budidaya ikan koi dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Salah satu kendala yang memiliki dampak negatif adalah penyakit ikan. Penyakit yang menyerang dapat menyebabkan kegagalan produksi. Handajani dan Samsundari 2005 mendefinisikan penyakit sebagai suatu keadaan atau sakit yang disebabkan oleh organisme patogen, yaitu parasit, virus dan bakteri maupun faktor lain seperti pakan dan kondisi lingkungan yang buruk. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kualitas perairan budidaya adalah suhu. Salah satu jenis penyakit yang paling sering menjadi kendala akibat suhu perairan dalam budidaya ikan koi ini adalah Ichthyophthiriasis. Penyakit parasiter pada ikan ini disebabkan oleh serangan ektoparasit I. multifiliis. Ektoparasit ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh ikan. I. multifiliis yang menginfestasi ikan akan menunjukkan gejala klinis dan derajat infestasi yang berbeda. Derajat infestasi penyakit yang berbeda akan memberikan pengaruh kerusakan yang berbeda Kabata, 1985. Derajat infestasi ini dapat dibedakan menjadi infestasi ringan, sedang maupun berat sesuai dengan jumlah tropozoit yang ada pada tubuh ikan. Semakin berat derajat infestasi maka semakin besar resiko kematian yang Derajat Infestasi Dan Intensitas...... 16 dihadapi bahkan berakibat kematian populasi ikan dalam waktu relatif cepat. Jumlah tropozoit yang menginfestasi ikan koi dibagi dengan jumlah ikan yang diamati akan menunjukkan nilai intensitas Intensitas adalah jumlah rata-rata parasit per ikan yang terinfestasi Karantina Tanjung Emas, 2009. Kohabitasi adalah suatu upaya menularkan ikan sakit terhadap ikan yang sehat di dalam suatu tempat pemeliharaan. Kohabitasi merupakan penularan untuk parasit secara buatan yang dapat diketahui waktu penularannya. Keberhasilan menginfestasikan ikan dengan patogen dapat dilakukan melalui metode kohabitasi Murray et al., 1982. Berdasarkan keterangan tersebut maka pengetahuan tentang derajat infestasi dan intensitas I. multifiliis pada ikan koi dengan metode kohabitasi perlu diketahui secara dini. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana derajat infestasi dan intensitas I. multifiliis pada ikan koi C. carpio dengan metode kohabitasi?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat infestasi dan intensitas I. multifiliis pada ikan koi C. carpio dengan metode kohabitasi. Metodologi Peralatan yang digunakan adalah 1 kolam uji ukuran 3 x 2,5 x 0,6 m3, satu kolam stok ikan sehat ukuran 2 x 1 x 0,6 m3, aerator, selang aerasi, jaring ikan kecil, pinset, section tool, pot plastik untuk tempat fiksasi sampel, object glass, cover glass, pH meter dan thermometer, mikroskop monokuler untuk identifikasi I. multifiliis. Bahan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah ikan koi sehat dengan umur 2 sampai 3 bulan sebanyak 100 ekor, 7 ekor ikan koi umur 3 sampai 6 bulan yang terserang parasit I. multifiliis untuk kohabitasi. Koi yang positif terserang I. multifiliis sebanyak 7 ekor diperoleh dari peternak ikan di Blitar. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen yang dilakukan di lapangan untuk kohabitasi. Metode eksperimen merupakan suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat hubungan klausa antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi serta menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu Arikunto, 2002. Prosedur Kerja A. Persiapan Alat dan Bahan Persiapan yang dilakukan adalah persiapan kolam percobaan beserta dengan peralatannya. B. Sampel Ikan Penelitian ini menggunakan 100 ekor ikan koi sehat tidak terinfestasi I. multifilliis dengan umur 2 sampai 3 bulan. Ikan koi yang digunakan sebagai sampel sebanyak 100 ekor dengan umur 2 sampai 3 bulan karena menurut Afrianto dan Liviawaty 2007 I. multifilliis kebanyakan menyerang pada benih ikan, sehingga mudah untuk di kohabitasikan. C. Penularan I. multifiliis dengan Kohabitasi Pada dasarnya metode ini adalah menularkan parasit pada ikan yang sakit terhadap ikan yang sehat di dalam satu tempat pemeliharaan. Penularan ini bertujuan untuk menginfestasi ikan koi dengan I. multifiliis dengan memasukkan beberapa ikan yang telah terinfestasi I. multifiliis. Penelitian ini menggunakan perbandingan 114 yaitu 7 ekor ikan koi yang telah terinfestasi I. multifiliis dan 100 ekor ikan koi sehat tidak terinfestasi I. multifiliis. Kohabitasi sebelumnya telah dilakukan pada penelitian pendahuluan dengan perbandingan 116, namun dalam penelitian menggunakan 114 karena masih dalam range 116. D. Pemeriksaan Parasit Pemeriksaan ini dilakukan pada permukaan tubuh ikan koi. Pemeriksaan dilakukan dengan metode Jhonson 1988 yakni permukaan tubuh ikan koi yang terinfestasi I. multifiliis diperiksa dengan cara natif yaitu melakukan scrapping atau penggerokan pada permukaan tubuh dengan menggunakan scalpel. Menurut Yuasa dkk., 2003 hasil scrapping diletakkan pada object glass dengan setetes aquades dan diberi kaca penutup kemudian dilakukan pengamatan dengan mikroskop monokuler dari pembesaran 100-400x. Parameter Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah derajat infestasi pada permukaan tubuh ikan koi, intensitas penyakit serta timbulnya gejala klinis dengan dilakukan pengamatan setiap hari selama empat hari berturut-turut. Parameter penunjang yang diamati adalah parameter kualitas air seperti suhu dan derajat keasaman. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1, April 2012 17 Hasil dan Pembahasan Ikan koi yang terinfestasi I. multifiliis menunjukkan adanya bintik putih pada kepala, kulit dan sirip. Tropozoit dan ikan koi C. carpio yang terinfestasi I. multifiliis terdapat pada Gambar 1. Penentuan Derajat Infestasi Hasil pengamatan infestasi I. multifiliis pada hari ke lima penelitian menunjukkan bahwa dari 100 ekor ikan koi yang digunakan untuk kohabitasi, maka sebesar 60 ekor 60 % ikan koi mengalami kematian dan hanya 40 ekor 40% ikan koi yang masih hidup. Dari 40 ekor 40% ikan koi yang masih hidup kemudian dikelompokkan berdasarkan derajat infestasinya yakni derajat infestasi ringan, derajat infestasi sedang dan derajat infestasi berat. Hasil dari pengelompokan menunjukkan bahwa sebanyak 16 ekor 40% ikan koi terinfestasi ringan, 12 ekor 30% ikan koi terinfestasi sedang dan 12 ekor 30% ikan koi terinfestasi berat. Pada tingkat infestasi ringan ditemukan terdapat 1 sampai 5 I. multifiliis perslide, pada infestasi sedang ditemukan 6 sampai 10 I. multifiliis perslide sedangkan infestasi berat terdapat 12 sampai 52 I. multifiliis perslide. Gejala Klinis Ikan Koi yang Terinfestasi I. multifiliis Hasil pemeriksaan gejala klinis pada permukaan tubuh ikan koi yang normal dan yang telah terinfestasi I. multifiliis dengan derajat infestasi ringan, sedang dan berat setelah masa kohabitasi selama 4 hari dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 1. Morfologi I. multifiliis dan ikan koi yang terserang I. multifiliis A Morfologi I. multifiliis stadium tropozoit 1. Inti berbentuk tapal kuda, 2. Mikronukleus Perbesaran 100x B Bintik putih pada permukaan tubuh ikan koi. Tabel 1. Gejala klinis ikan koi normal dan yang terinfestasi I. multifiliis dengan derajat infestasi ringan, sedang dan berat. Warna tubuh ikan cerah Ikan bergerak aktif Ikan berenang secara berkelompok Warna tubuh ikan cerah Beberapa ikan mulai terlihat muncul di permukaan Ikan masih berenang secara berkelompok Bintik putih sudah mulai terlihat di bagian kepala Ikan mulai menggesekkan badannya pada dinding kolam Ikan mulai terlihat berdiam diri pada satu sudut kolam Ikan sering muncul di permukaan kolam Ikan mulai terpisah dari kelompok Jumlah lendir banyak Warna tubuh ikan pucat Bintik putih terlihat lebih banyak di bagian kepala, kulit dan sirip Ikan mulai sering muncul di permukaan kolam Pergerakan ikan menjadi lambat Ikan berdiam diri di tepi kolam Ikan menggesekkan badanya di dinding tepi kolam Jumlah lendir semakin banyak Derajat Infestasi Dan Intensitas...... 18 Intensitas I. multifiliis Data perhitungan intensitas parasit I. multifiliis dapat dilihat pada Tabel 2. Kualitas Air Pengukuran kualitas air dilakukan pada parameter suhu dan pH selama masa kohabitasi. Data rata-rata pengukuran kualitas air dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata pengamatan suhu dan pH I. multifiliis merupakan ektoparasit pada ikan air tawar yang menyerang lapisan kulit dan sirip ikan. I. multifiliis dewasa berbentuk oval dengan silia di seluruh permukaan tubuhnya dan di bagian tengah tubuh terdapat inti berbentuk seperti tapal kuda Floyd dan Peggy, 2009. Selama empat hari kohabitasi didapatkan 40 ikan koi yang terinfestasi I. multifiliis. Dari 40 ekor ikan koi yang yang terinfestasi 16 ekor ikan koi terinfestasi ringan, 12 ekor ikan koi terinfestasi sedang dan 12 ekor ikan koi terinfestasi berat. Perbedaan derajat infestasi kemungkinan disebabkan peluang I. multifiliis untuk menginfestasi ikan sehat berbeda. Hal ini karena I. multifiliis ini dapat menular pada ikan yang sehat dengan cara kontak langsung menginfestasi sesuai dengan pendapat Mahasri 2004 yang menyebutkan bahwa ikan dapat tertular I. multifiliis setelah kontak langsung. Ikan koi yang terinfestasi I. multifiliis pada derajat infestasi ringan, sedang dan berat mulai menunjukkan perubahan tingkah laku. Pada derajat infestasi ringan dijumpai munculnya ikan koi ke permukaan kolam. Hal ini disebabkan karena ikan memerlukan tambahan oksigen langsung dari udara untuk membantu pernapasannya. Pada infestasi sedang, tingkah laku ikan koi mulai menggesekan tubuhnya pada dinding kolam karena terganggu dengan adanya I. multifiliis pada tubuhnya. Sedangkan untuk derajat infestasi berat ditemukan ikan koi mulai berdiam diri di tepi kolam. Ikan koi yang terinfestasi I. multifiliis terlihat berdiam diri di tepi kolam dan terlihat lemas karena metabolisme ikan koi menurun dan energi yang dihasilkan menjadi rendah, sehingga ikan menjadi lemah dan tidak memiliki nafsu makan serta terlihat diam di permukaan kolam. Menurut Bastiawan dkk., 2001 dalam Alamanda dkk., 2006 menjelaskan, bahwa laju metabolisme menurun menyebabkan energi yang dihasilkan menjadi rendah dan membuat ikan menjadi lemah dan tidak memiliki nafsu makan serta terlihat diam di dasar atau di bawah permukaan air. Pada derajat infestasi berat juga ditemukan I. multifiliis pada tubuh ikan koi yang sudah membentuk bintik putih yang lebih banyak dibandingkan infestasi ringan dan sedang. Hal ini disebabkan karena telah membentuk koloni sehingga terlihat bintik-bintik putih yang lebih banyak. Bintik putih ini banyak ditemukan pada bagian kepala, kulit dan sirip. Hari pertama penelitian sebelum dilakukan kohabitasi maka 100 ekor ikan sampel masih tetap dalam kondisi sehat atau tidak terinfestasi I. multifiliis karena belum ada sumber penyakit yang menulari ikan sehat. Hari ke-2 penelitian setelah dilakukan kohabitasi atau percampuran antara ikan koi sumber infestasi I. multifiliis dengan ikan koi sehat maka pada malam hari setelah diperiksa terdapat 37 tropozoit yang telah menginfestasi tubuh ikan koi sehingga nilai intensitas yang didapat sebesar 5,3. Hal ini dimungkinkan karena adanya perpindahan tropozoit dari ikan sumber infestasi ke ikan sehat yang baru dicampurkan ke dalam kolam. Nilai intensitas I. multifiliis pada hari ke-3 diperoleh sebesar 5,5 dan ini menunjukkan nilai intensitas yang semakin tinggi dari hari sebelumnya. Hari ke-4 dan ke-5 penelitian maka dari seluruh ikan yang Tabel 2. Hasil perhitungan intensitas parasit perekor Jumlah Ikan yang Diperiksa ekor Jumlah tropozoit parasit Intensitas parasit perekor Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1, April 2012 19 diperiksa didapatkan semuanya telah positif terinfestasi I. multifiliis. Ini menunjukkan penyebaran I. multifiliis yang cepat karena didukung oleh suhu perairan yang baik bagi daur hidup I. multifiliis pada kolam penelitian yakni berkisar antara 24-26oC. Pada kisaran temperatur tersebut daur hidup menjadi lengkap dalam 3–4 hari Avian, 2009. Di samping itu semakin meningkatnya nilai intensitas parasit ini juga didukung oleh kesehatan ikan yang semakin menurun, tingkat stres yang semakin tinggi, serta kualitas air pada kolam pemeliharaan sebagai media hidup ikan yang semakin menurun selama pemeliharaan tidak dilakukan penyiponan kolam sehingga mempercepat pertumbuhan I. multifiliis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Farmer 1980 yang menyatakan bahwa daur hidup I. multifiliis berkisar antara 21–24 °C. Suhu tersebut juga masih dalam kisaran pertumbuhan optimum untuk ikan koi yaitu 65-77°F 18-25°C. Sehingga dalam kolam penelitian ikan koi dan I. multifiliis masih dapat tetap hidup. Kesimpulan Derajat infestasi pada ikan koi C. carpio selama kohabitasi menunjukkan adanya derajat infestasi ringan, derajat infestasi sedang dan derajat infestasi berat karena ikan mempunyai peluang infestasi yang berbeda. Intensitas I. multifiliis dari hari ke hari selama penelitian mengalami peningkatan mulai dari 5,3 parasit perekor ikan hingga 8,5 parasit perekor ikan. Intensitas yang terbesar terjadi pada hari terakhir penelitian atau hari ke empat setelah kohabitasi yakni sebesar 8,5 parasit perekor ikan. Hal ini dikarenakan suhu pada kolam pemeliharaan sesuai dengan kisaran pertumbuhan optimum bagi Saran untuk penelitian ini adalah perlunya menetralisir air sebagai media hidup utama ikan dan parasit I. multifiliis. Air PDAM yang digunakan diendapkan semalam terlebih dahulu agar bahan kimia misalnya kaporit yang terkandung di dalamnya dapat diminimalisir sehingga tidak mematikan yang akan digunakan dalam penelitian. Daftar Pustaka Afrianto, E dan E. Liviawaty. 2007. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius. Jakarta Alamanda, E, S. Handjani dan A. Budiharjo. 2006. Penggunaan Metode Hematologi dan Pengamatan Endoparasit Darah untuk Penetapan Kesehatan Ikan Lele Dumbo Clarias gariepenus di Kolam Budidaya Desa Mangkubumen Boyolali. Jurusan Biologi FMIPA. UNS. Surakata. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. 378 hal Avian. 2009. Practical Koi and Goldfish Medicine. Exotic Animal Care, PA. Raleigh, North Carolina Farmer, 1980. The Protozoa Introduction to Protozoology. The CV Mosby Company, ST Louis. Floyd, and R. Peggy. 2009. Ichtyophtyrius Multifiliis White Spot Infections In Fish. University Of Florida. Handajani, H. dan S. Samsundari. 2005. Parasit dan Penyakit Ikan. Malang Universitas Muhammadiyah Malang Press. Kabata, Z. 1985. Parasites and Disease of Fish Cultured in The Tropics. Philadelphia International Development Research Council. Karantina Ikan Kelas II Tanjung Emas. 2009. Laporan Pemantauan Hama dan Penyakit Ikan Karantina HPIK. Balai Karantina Ikan Kelas II Tanjung Emas- Semarang. Mahasri, G. 2004. Ilmu Penyakit Protozoa Pada Ikan dan Udang. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. 70 hal Murray, P and J, Cech. 1988. Fish an Introduction to Ichtyology Second Edition. Pretice Hall New Jersey. Yuasa, K., N. Panigoro. M. Bahnan dan Kholidin. 2003. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan. Balai Budidaya Air Tawar. Jambi. Koi fish Cyprinus carpio is one type of freshwater ornamental fish that is in high demand, and easy to culture. The main problem that often becomes an obstacle in fish farming is the emergence of parasitic diseases. The aimed of the study was to determine the types of parasites in Koi fish C. carpio rearing ponds with different fish densities in Sukabumi, West Java. The method used in this study is a survey method. Fish samples were taken every week in three different ponds, namely the cage pond 150 fish/m ² , pond 10 66 fish/m ² , and pond B7 33 fish/m ² usingthe Purposive Random Sampling method. Parasite found in Koi fish C. carpio is Argulus sp., Trichodina sp., Gyrodactylus sp., Dactylogyrus sp., Ichtyophtiriius multifili, and Glossatella sp. on the gills and body surfaces of the fish. The types of parasites found in all ponds were Trichodina sp., and Dactylogyrus sp. The highest prevalence of Trichodina sp., and Dactylogirus sp. was found in cage ponds 80% and 60%, respectively. The highest Trichodina and Dactylogirus infestations were found in cage ponds with an average value of five individuals/fish and seven individuals/fish. Ruth Francis-FloydPeggy ReedThe Institute of Food and Agricultural Sciences IFAS is an Equal Employment Opportunity -Affirmative Action Employer authorized to provide research, educational information and other services only to individuals and institutions that function without regard to race, creed, color, religion, age, disability, sex, sexual orientation, marital status, national origin, political opinions or affiliations. For information on obtaining other extension publications, contact your county Cooperative Extension Service office. Florida Cooperative Extension Service / Institute of Food and Agricultural Sciences / University of Florida / Larry R. Arrington, Interim Dean Ichthyophthirius multifiliis is a ciliated protozoan which causes "Ich" or "white spot disease." This disease is a major problem to aquarists and commercial fish producers world wide. Ichthyophthirius is an important disease of tropical fish, goldfish, and food fish. The disease is highly contagious and spreads rapidly from one fish to another. It can be particularly severe when fish are crowded. While many protozoans reproduce by simple division, a single "Ich" organism can multiply into hundreds of new parasites. This organism is an obligate parasite which means that it cannot survive unless live fish are present. It is capable of causing massive mortality within a short time. An outbreak of "Ich" is an emergency situation which requires immediate treatment if left untreated, this disease may result in 100% Hama dan Penyakit IkanDan E Daftar Pustaka AfriantoLiviawatyDaftar Pustaka Afrianto, E dan E. Liviawaty. 2007. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius. JakartaPenggunaan Metode Hematologi dan Pengamatan Endoparasit Darah untuk Penetapan Kesehatan Ikan Lele Dumbo Clarias gariepenus di Kolam Budidaya Desa Mangkubumen BoyolaliE AlamandaS Handjani DanA BudiharjoAlamanda, E, S. Handjani dan A. Budiharjo. 2006. Penggunaan Metode Hematologi dan Pengamatan Endoparasit Darah untuk Penetapan Kesehatan Ikan Lele Dumbo Clarias gariepenus di Kolam Budidaya Desa Mangkubumen Boyolali. Jurusan Biologi FMIPA. UNS. Penelitian Suatu Pendekatan PraktekS ArikuntoArikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. 378 halExotic Animal Care, PA. Raleigh, North Carolina Farmer, 1980. The Protozoa Introduction to Protozoology. The CV Mosby CompanyAvianAvian. 2009. Practical Koi and Goldfish Medicine. Exotic Animal Care, PA. Raleigh, North Carolina Farmer, 1980. The Protozoa Introduction to Protozoology. The CV Mosby Company, ST dan Penyakit IkanH S HandajaniSamsundariHandajani, H. dan S. Samsundari. 2005. Parasit dan Penyakit Ikan. Malang Universitas Muhammadiyah Malang and Disease of Fish Cultured in The Tropics. Philadelphia International Development Research CouncilZ KabataKabata, Z. 1985. Parasites and Disease of Fish Cultured in The Tropics. Philadelphia International Development Research Penyakit Protozoa Pada Ikan dan Udang. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. 70 hal MurrayG MahasriMahasri, G. 2004. Ilmu Penyakit Protozoa Pada Ikan dan Udang. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. 70 hal Murray, P and J, Cech. 1988. Fish an Introduction to Ichtyology Second Edition. Pretice Hall New Jersey.
Beliikan cupang plakat koi umur 6 bulan masih perjaka size medium di wingbettafish. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. kulkas 2 pintu xiaomi extender sendal
CARA MEMELIHARA IKAN KOI – Seperti yang sudah banyak diketahui ikan koi merupakan salah satu jenis ikan yang dianggap dapat mendatangkan rezeki bagi si pemelihara. Ikan koi sebenarnya masuk ke dalam keluarga ikan mas yang jinak dan memiliki ornamen kulit yang sangat indah. Asal usul ikan koi ini masih diperdebatkan. Ada yang berpendapat bahwa ikan koi asalnya dari China, Eropa Timur dan juga Asia Timur kemudian masuk ke Jepang pada abad ke-17. Sampai sekarang, Jepang menjadi produsen terbesar ikan koi ini. Di Indonesia, ikan koi dibudidayakan sebagai ikan hias dan juga salah satu komoditi ekspor. Corak ikan koi yang tidak sama antara ikan satu dengan yang lain membuat ikan ini kian diburu kolektor. Artikel dibawah ini akan membahas mengenai cara memelihara ikan koi dengan kualitas terbaik. Budidaya Ikan Koi di IndonesiaCara Memelihara Ikan Koi dengan Kualitas Terbaik1. Pilihlah Indukan yang Memiliki Kualitas Bagus2. Menjaga Kandungan pH Dan Oksigen yang Terdapat Pada Air Kolam3. Pemberian Makan yang Cukup Serta Bergizi4. Pastikan Ukuran Kolam Sesuai dengan Jumlah Ikan Koi yang Berada di Dalam Kolam5. Periksa Kondisi Fisik Kesehatan Ikan Koi6. Rutin Membersihkan Kolam Ikan dan Mengecek Apabila Terdapat KerusakanBeberapa Jenis Ikan Koi yang Paling Banyak Diburu Penggemarnya1. Variasi Kohaku Terpopuler Tancho2. Ogon Si Putih Keemasan yang Sangat Cantik3. Si High Class Doitsu Hariwake4. Taisho Sanke yang Banyak Diburu Kolektor5. Shiro Utsuri, Warna Black And White yang Menarik Hati6. Ikan Koi Slayer Platinum, Sirip Panjang Menarik Untuk Dilihat Budidaya Ikan Koi di Indonesia Indonesia juga ikut berperan dalam persebaran ikan koi ke seluruh dunia. Pasalnya, budidaya ikan koi di Indonesia cukup baik. Salah satu daerah penghasil ikan koi terbesar di Indonesia adalah provinsi Jawa Timur khususnya di Blitar, kemudian disusul juga Kediri dan Tulungagung. Sedangkan di Jawa Barat, budidaya ikan koi banyak ditemukan di Sukabumi. Di Blitar bahkan sampai rutin diadakan pameran koi dan kompetisi tahunan yang biasanya diadakan di bulan Juni. Hadiah utama untuk kompetisi ini adalah piala presiden. Dilansir dari Jakarta Post, ada sekitar 2000 petani koi di kota Blitar yang membukukan penjualan hingga puluhan milyar di tahun 2019. Hal ini disampaikan oleh Adi Andaka, Kepala Badan Pertanian dan Perikanan Blitar. Menurutnya, pembeli mayoritas datang dari Jakarta, Bandung, dan juga Denpasar. Selain itu, ikan-ikan koi dari Blitar akan diekspor ke Jepang karena Blitar sudah pernah ikut serta dalam pameran di Jepang dan diapresiasi keberagaman warnanya. Namun, ikan koi dari Indonesia masih didominasi oleh pembeli lokal. Peternakan besar baru ada di kota-kota yang disebutkan di atas. Hal ini karena beternak koi memang tidak mudah. Perlu pengetahuan yang mumpuni tentang cara memelihara ikan koi. Panen juga didapatkan dari proses panjang dan harus sabar. Sedikitnya ada lima tahap penyortiran yang harus dilakukan dalam waktu enam bulan pertama. Proses ini dilakukan saat benih berusia 1 minggu. Menurut pengalaman, hanya sekitar 10% saja dari keseluruhan benih yang bisa bertahan di bulan kelima atau keenam. Harga satu ikan koi umur 5 bulan dengan panjang 15 cm adalah sekitar 500 ribu Rupiah. Harganya bisa meningkat sampai 2,5 – 10 juta rupiah untuk ikan-ikan grade A dimana panjangnya mencapai 50 cm. Bahkan untuk jenis-jenis tertentu harganya mencapai ratusan juta rupiah. Benar-benar keuntungan yang besar. Cara Memelihara Ikan Koi dengan Kualitas Terbaik Untuk mendapatkan ikan koi yang memiliki kualitas terbaik tentu saja harus memahami cara memelihara ikan koi dengan kualitas terbaik. Jadi mari disimak beberapa ulasan yang menjelaskan cara untuk memelihara ikan koi untuk menghasilkan bibit unggul Baca Juga Tips Memelihara Ikan Koki yang Baik dan Benar 1. Pilihlah Indukan yang Memiliki Kualitas Bagus Indukan ikan koi yang memiliki kualitas bagus tentu saja akan menghasilkan anakan yang memiliki kualitas yang tinggi. Dilihat secara fisik ikan koi yang memiliki kualitas bagus tentu tidak cacat dan tentu sangat lincah ketika berenang. Berdasarkan warna dan polanya pun semakin jelas dan warna yang ada pada tubuh ikan akan berpengaruh pada harga jual ikan. Tentu saja hal tersebut akan mengartikan bahwa ikan tersebut memiliki kualitas yang baik. Biasanya, indukan unggulan bisa didapatkan dari tempat penangkaran atau orang-orang yang hobi memelihara ikan koi. Jika didapatkan dari pehobi, indukan bisa didapatkan dengan cara meminjam. Setelah pembibitan berhasil, induk harus dikembalikan. 2. Menjaga Kandungan pH Dan Oksigen yang Terdapat Pada Air Kolam Menjaga kandungan pH dan oksigen pada air tentu saja sangat penting. Ikan koi merupakan ikan yang sangat senang apabila banyak oksigen didalam kolam. Untuk mengetahui pH air pun bisa dengan membeli alat test pH untuk mengetahui apakah sesuai tidak tingkatan pH air pada kolam. Ketika pH air turun ada beberapa cara yang bisa digunakan. Salah satunya dengan membeli obat penstabil pH air bahkan ada juga beberapa cara alamiahnya. Bisa juga dengan menambahkan bongkahan batu kapur juga menggunakan batu karang. Air dan kolam yang tidak memadai bisa memicu keracunan yang berujung pada kematian ikan. Ikan bisa juga kekurangan oksigen kemudian mati. Suhu paling pas untuk kolam ikan koi adalah 25-30 derajat celcius dengan pH 7,2-7,4. 3. Pemberian Makan yang Cukup Serta Bergizi Pemberian pakan ikan koi yang paling banyak diberikan ialah pellet karena kandungan yang terdapat didalamnya juga sudah lengkap. Tetapi, perlu diberikan pakan yang lain selain pelet agar ikan koi tidak bosan atau jenuh saat memakannya. Pakan yang dapat diberikan bisa berupa cacing sutra atau cacing darah, ganggang hijau, udang dan salmon yang telah dicincang, Beberapa jenis makanan diatas juga perlu dipertimbangkan pula untuk diberikan ke ikan koi karena bisa membantu pigmentasi ikan. Tetapi, pemberian pakan ini juga harus memperhatikan sistem filter dari kolam. Jangan sampai terlalu banyak memberi makan dan usahakan dibatasi. Jika ikan terlalu banyak diberi makan, bisa-bisa ikan akan mati karena meningkatnya amonia pada air. 4. Pastikan Ukuran Kolam Sesuai dengan Jumlah Ikan Koi yang Berada di Dalam Kolam Jenis kolam ikan koi sebenarnya banyak variasi yang dapat digunakan, seperti akuarium, kolam beton dan juga kolam terpal. Tentu harus disesuaikan antara ukuran kolam dengan jumlah ikan koi di dalamnya agar ikan juga tetap leluasa untuk bergerak. Ketinggian kolam juga harus diperhatikan dari umur ikan yang akan ditaruh pada kolam tersebut. Umumnya ukuran satu inci ikan koi dapat dibandingkan dengan sepuluh galon air. Semakin bersih airnya ikan koi akan bertahan hidup lebih lama. Untuk perkiraan perhitungannya, dalam 1000 liter air ideal untuk 5 ekor ikan koi dengan ukuran sekitar 35 cm. Mengingat ikan koi pertumbuhannya cepat, maka lihat lagi berapa luas kolam. Dengan perhitungan yang tepat, maka ikan koi bisa leluasa tumbuh dan hidup di dalam kolam. 5. Periksa Kondisi Fisik Kesehatan Ikan Koi Kondisi fisik kesehatan ikan koi harus diperhatikan apabila ikan koi berenang tidak selincah biasanya perlu untuk dicurigai. Seperti adanya jamur, parasit lernaea atau cacing yang hinggap di tubuh ikan, mulut yang terdapat jamur. Penyakit tersebut perlu dicek dan segera ditangani. 6. Rutin Membersihkan Kolam Ikan dan Mengecek Apabila Terdapat Kerusakan Membersihkan kolam ikan tentu suatu kewajiban yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan air yang terdapat di kolam supaya ikan tidak mati. Ada baiknya untuk membersihkan kolam ikan maksimal setahun 2 kali dan setiap bulan satu kali untuk membersihkan filter. Masalah umum dari para pehobi atau peternak koi adalah bukan saja pada cara memelihara ikan koi, namun juga pemeliharaan kolam. Biasanya, air pada kolam mengalami penurunan kualitas karena kotoran sisa pakan, pertumbuhan algae, juga kotoran lainnya. Beberapa Jenis Ikan Koi yang Paling Banyak Diburu Penggemarnya Setelah sudah mengetahui cara memelihara ikan koi dengan kualitas terbaik. Tentu akan bertambah dengan mengetahui beberapa jenis ikan koi yang populer di kalangan pecinta ikan. Jadi mari disimak beberapa jenis ikan koi dibawah ini. Artikel Lain Cara Merawat Ikan Cupang Agar Ekornya Bagus dan Tips Memilihnya 1. Variasi Kohaku Terpopuler Tancho Dari sekian banyaknya jenis ikan koi tancho merupakan jenis ikan yang cukup populer di kalangan penggemarnya. Seluruh tubuhnya berwarna putih pekat dengan titik merah yang hanya berada di kepala ikan saja. Harganya pun sekitar hingga 2. Ogon Si Putih Keemasan yang Sangat Cantik Ogon ini memiliki warna yang cenderung unik hanya satu warna saja berwarna putih keemasan. Ikan koi merupakan ikan hasil persilangan dari shiro muji dan juga ikan koi yang berpunggung kuning. Untuk mendapatkan generasi si ogon ini pun memerlukan setidaknya 6 kali persilangan. Sangat panjang untuk menghasilkan corak yang seperti ogon ini ya. Harga yang dibanderol pun bisa dibilang tidak terlalu mahal sekitar Harus menyisihkan uang nih dari sekarang ketika menginginkan si ogon untuk tampil di akuarium di rumah. 3. Si High Class Doitsu Hariwake Doitsu hariwake merupakan salah satu jenis yang hampir mirip dengan si ogon, tetapi bedanya bintik-bintik di tubuhnya yang berwarna kuning cerah. Sehingga, ikan ini akan terkesan sangat high class dan terlihat sangat mahal. Harga untuk memperoleh seekor ikan ini pun tidak semahal ogon hanya sekitar Tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan corak warna yang dimiliki oleh ikan koi satu ini, tetapi tetap pesona yang dimiliki tetap sama dan sangat indah untuk menghiasi rumah. 4. Taisho Sanke yang Banyak Diburu Kolektor Ikan koi yang satu ini pasti sudah tidak asing ketika dilihat karena memang kebanyakan kolektor ikan koi memiliki salah satu jenis ikan ini. Dengan corak warna yang sangat solid dengan perpaduan antara putih dan merah ditambah dengan sedikit warna hitam. Harga untuk mendapatkan seekor ikan koi jenis taisho sanke ini cenderung tidak terlalu mahal. Dengan harga saja sudah menambah koleksi ikan pada kolam agar terlihat lebih indah dan sejuk untuk dipandang. 5. Shiro Utsuri, Warna Black And White yang Menarik Hati Corak warna yang dimiliki oleh shiro utsuri ini cenderung berbeda dari yang lainnya. Jika dilihat memang kebanyakan ikan koi memiliki warna yang cerang dengan permainan warna merah, kuning dan juga putih. Malah sebaliknya ikan koi jenis shiro utsuri ini memiliki corak tubuh yang berwarna hitam putih. Sungguh berbeda bukan dari warna ikan koi lainnya yang cerah. Tetapi pesonanya tentu tidak kalah saing dengan lainnya. Harga yang dibanderol sekitar hingga 6. Ikan Koi Slayer Platinum, Sirip Panjang Menarik Untuk Dilihat Slayer platinum ini memiliki sirip yang sangat panjang seperti halnya slayer. Ketika dilihat dari atas ikan ini tentu keindahannya langsung terlihat berbeda dengan ikan koi lainnya. Dengan corak warna yang silver dan kuning cerah. Ketika melihat ikan koi slayer platinum ini tentu sangatlah jarang ditemui di pasaran. Karena memang tidak untuk melakukan ternak ikan jenis satu ini. Untuk mendapatkan ikan koi satu ini bisa dibilang lebih mahal dari jenis ikan sebelum-sebelumnya sekitar per ekor. Sekian pembahasan mengenai cara memelihara ikan koi dengan kualitas terbaik untuk menambah nilai estetik atau keindahan rumah. Serta dapat membuat rumah menjadi sejuk karena kehadiran dari ikan koi. CARA MEMELIHARA IKAN KOI
burayakikan koi umur 1 bulan udah gede gede dan sehat sehat siap untuk di seleksi #burayakkoi#petanikoi#koikouhaku#budidayakoi#kolamsawah#kolamlumpur
Menggunakanpersamaan pertumbuhan Von Ludwig Bertalanffy (1938) dapat ditunjukkan bahwa secara umum
8b3Z. 954kwwfohi.pages.dev/349954kwwfohi.pages.dev/402954kwwfohi.pages.dev/191954kwwfohi.pages.dev/390954kwwfohi.pages.dev/55954kwwfohi.pages.dev/482954kwwfohi.pages.dev/272954kwwfohi.pages.dev/40
ikan koi umur 6 bulan